Senin, 13 Desember 2010

Sambutan Direktur SSC

PENGANTAR

Sony sugema college (SSC) , sebagai sebuah bimbingan belajar telah hadir dua dasawarsa yang lalu di Bandung , SSC lahir tahun 1990 dan sudah mengantarkan ribuan siswa ke PTN favorit. Sejak berdirinya sampai sekarang SSC telah hadir di kota-kota seluruh Indonesia. Dengan bertambahnya usia, sudah saatnya SSC memerlukan suatu perubahan yang baru melalui New Corporate Identity yang akan mempersatukan visi dan misi yang bersifat global.

Beberapa perubahan dan inovasi terus digulirkan untuk memperbaiki visi dan misi kedepan yang sesuai dan tentunya kearah yang lebih baik. Setelah melalui beberapa tahapan proses, SSC pada akhirnya menemukan suatu visi yang baru yaitu “Future education, today” , sekaligus perubahan logo yang lebih dinamis , suatu visi yang jelas ke masa yang akan datang.

Visi tersebut harus jelas dijabarkan dengan tindakan yang bersifat

fundemental dan mengakar, oleh karena itu SSC selalu melakukan hal-hal yang bersifat dasar terutama dalam hal materi pembelajaran kepada siswa-siswi SSC yaitu dengan kuda-kuda yang kuat. Semua kami lakukan dengan cara yang terindah yaitu “the finest thing” yang terindah bukan berarti “The Best”. The best selalu ingin mengalahkan orang lain, sementara “ the finest” adalah mengalahkan diri sendiri.

Suatu inovasi yang mencerminkan visi “Future education, today”adalah karya Sony Sugema Digital Learning System (S2DLS) yaitu teknologi digital SSC yang memudahkan siswa/ siswi untuk belajar secara mandiri untuk menunjang keberhasilan belajar siswa. Disamping itu pula S2DLS ini dapat dijadikan pula sebagai materi pembinaan untuk para tentor baru di cabang-cabang SSC baik cabang yang lama maupun cabang yang baru.

Semoga dengan lahirnya “Corporate Identity” yang baru SSC akan menjadi Bimbingan Belajar yang diharapkan oleh semua komponen baik pihak intern maupun eksetrn.

Bandung, 31 Agustus 2010.



SONY SUGEMA, MBA

New SSC Corporate Identity

Minggu, 12 Desember 2010

Minggu, 30 November 2008

RAKERNAS SSC 2009

RAKERNAS SSC 2009

Sony Sugema College Bandung kembali menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional.
Pelaksanaan Jl. Sumurbandung no. 10 Bandung. Tgl 3-4 JANUARI 2009.
Diharapkan di Rakernas-II SSC 2009 ini akan lebih banyak partisipan dari cabang-cabang SSC yang tersebar di seluruh Indonesia dibandingkan dari Rakernas sebelumnya.Tidak hanya penyeragaman pemberian materi dari para pemateri senior kepada para peserta, di Rakernas ini juga akan disharing kepada peserta tentang Kiat2 Manajemen, Strategi Marketing, Success Story serta Forum Konsultasi bagi para Peserta.

Ayo mari seluruh cabang SSC (PUSWILBAR, PUSWILTIM & MANDIRI) kita berkumpul dalam ajang silaturahim ini sambil berbagi ilmu, wawasan serta pengetahuan demi kejayaan SSC di seluruh Indonesia!

For Further Information, Please contact :Sekretariat Rakernas SSCJl. Sumurbandung No. 10 BandungTelp. 022-2511466 / 2501914Fax. 022-2532026Email : rakernas.ssc@gmail.com

Website : http://www.rakernas-ssc.co.cc/

Selasa, 30 September 2008

Sekarang NGERTI BANGET gitu Looh...




Ngerti Abis sudah diganti dengan NGERTI BANGET...




Senin, 19 Mei 2008

ITB Kurangi Kuota SNMPTN

BANDUNG, (PR).-Institut Teknologi Bandung (ITB) akan mengurangi kuota penerimaan mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2008 . Tahun ini, ITB hanya menerima 1.080 mahasiswa melalui SNMPTN, berkurang sekitar 600 kursi dari kuota tahun sebelumnya.
Sementara tiga PTN lainnya, yakni Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) masih menyediakan kuota yang sama dengan tahun sebelumnya. Unpad menerima mahasiswa jalur SNMPTN sekitar 3.800 orang, UPI sebanyak 2.415 mahasiswa, dan UIN SGD menerima 640 mahasiswa.
Wakil Rektor Bidang Akademik ITB yang juga Ketua Panitia Lokal (Panlok) SNMPTN Bandung, Adang Surahman, mengatakan, pengurangan jalur SNMPTN itu dikarenakan banyaknya peminat yang ingin masuk melalui jalur mandiri ITB. "Bukan karena kami memilih yang lebih komersial, tetapi memang karena peminatnya banyak. Tidak mungkin kami tolak," kata Adang pada konferensi pers di Gedung Anex ITB, Jln. Tamansari Bandung, Kamis (15/5).
Selain mengurangi kuota SNMPTN, ITB pun berencana menaikkan SPP mahasiswa berkisar 7-10 persen untuk mengimbangi inflasi. "Kami perkirakan SPP mahasiswa baru berkisar Rp 2,5 juta. Tapi, saya informasikan bahwa di ITB tidak ada uang pangkal. Ada juga SDPA, itu pun tidak untuk mahasiswa SNMPTN. Kalaupun ada, besarannya disesuaikan dengan kemampuan. Tidak menyumbang juga tidak apa-apa bagi mahasiswa SNMPTN," ungkapnya.
Pembantu Rektor IV UPI Chaedar Alwasilah mengatakan, secara keseluruhan UPI menerima 6.750 mahasiswa melalui beberapa jalur, termasuk PMDK yang tahun ini dialokasikan untuk 1.000 mahasiswa. "Itu belum termasuk program pascasarjana yang kuotanya mencapai 1.000 mahasiswa," tuturnya.
Humas UPI Andhika Dutha mengatakan, jalur SNMPTN merupakan jalur dengan porsi terbesar dalam penerimaan mahasiswa UPI. "Sebanyak 60 persen masih dari SNMPTN. Sisa kursi 40 persen terbagi untuk dua jalur lain, yaitu penelusuran minat dan kemampuan (PMDK), serta ujian mandiri (UM)," katanya.
Mengenai biaya masuk, Andhika menuturkan, besarannya relatif sama antara PMDK dengan SNMPTN yakni berkisar Rp 4 juta - Rp 5 juta, sudah termasuk SPP, dana pengembangan lembaga (DPL) , biaya registrasi, biaya praktikum, dan biaya kemahasiswaan sekitar Rp 170.000,00 yang dikelola Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
"Mereka yang lulus masuk UPI lewat jalur PMDK harus registrasi pada 2 dan 3 Juli mendatang. Kalau tidak registrasi ulang, maka kuota yang disediakan untuk setiap prodi sebanyak 10-30 orang itu dianggap mengundurkan diri," katanya.
Untuk jalur UM, komponen DPL Rp 9 juta - Rp 15 juta tergantung jenis prodi yang dipilih, ditambah komponen biaya lain yang sama besarnya seperti biaya di dua jalur lainnya. "DPL tidak seberapa besar dibanding biaya operasional kampus. Nantinya, pada masing-masing prodi, dana itu akan dikelola untuk percepatan pelembagaan prodi dan juga diporsikan untuk subsidi silang," katanya.
Pembantu Rektor I Unpad Hussein H. Bahti mengatakan, kuota SNMPTN Unpad masih sama dengan tahun sebelumnya. Unpad pun, belum berencana menaikkan SPP. "Kalau di Unpad namanya BPP, kisarannya Rp 2 juta. Mungkin sekitar Rp 6 juta kalau ditambah dana pengembangan," katanya.
Pembantu Rektor III UIN SGD H.I. Nurol Aen juga mengatakan, UIN tidak akan menaikkan SPP, apalagi baru dinaikkan beberapa waktu lalu. "Nanti didemo lagi kalau dinaikkan," ungkapnya. (A-157/CA- 172)***PIKIRAN RAKYAT